Setrategi Mengatur Kelautan Indonesia
Indonesia negeri yang kaya. Segala karunia Tuhan berada di hamparan darat dan laut Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah perairan yang luas, apakah sudah cukup baik kita mengelolah kelautan kita? Isu yang paling sering beredar di media adalah kawasan perbatasan kita baik darat maupun laut acapkali menjadi tikaman negara-negara tetangga. Entah bagaimana runtutan peristiwanya tiba-tiba saja pulau yang seharusnya merupakan kepulauan NKRI sekarang diklaim menjadi milik negara lain. Lalu mengapa kita hanya tinggal diam? Permasalahan terkait batas wilayah laut yang berpotensi dapat mengurangi kawasan teritorial laut Indonesia serta jumlah pulau yang belum teridentifikasi harus serius ditangani oleh pemerintah Indonesia. TNI yang berjaga di perbatasan Indonesia sudah cukup baik menjalankan tugasnya berjaga di batas-batas negara Indonesia namun kita masih saja bisa kecolongan. Mengapa kemudian kita lalai? Padahal ada kementrian yang mengurusinya, dan pulau-pulau tersebut tercatat dalam peta Indonesia. Hal yang harus kita lakukan adalah tegas menentukan sikap. Perlu adanya kelembagaan dan sistem regulasi yang baik untuk mengurusi permasalah kelautan Indonesia. Dan diharapkan kelembagaan ini benar-benar harus dapat mencari solusi, melakukan langkah tepat dan cepat untuk mengatasi permasalahan kelautan Indonesia. Kita juga harus melibatkan semua elemen bangsa dalam menjalankan fungsi koordinasi dan supervise ini. Selanjutnya masalah ketimpangan infrastruktur laut di Indonesia. Indonesia mempunyai 816 pelabuhan yang 78 persennya berada di Indonesia bagian Barat. Padahal penangkapan ikan banyak di Indonesia Timur. Memang tidak mudah membangun infrastruktur di kawasan timur terkait masalah biaya yang relative besar, namun Presiden Joko Widodo telah memaparkan rencananya untuk membangun tol laut. Misi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan sektor kemaritiman sebagai sumber perekonomian bangsa harus kita dukung karena dengan membangun infrastruktur tol laut, jalur darat dan kereta api, kita mampu mengurangi biaya transportasi (logistik) sampai 7 persen. Hal ini tentu akan berdampak besar terhadap harga-harga barang di Tanah Air. Masalah mendasar terakhir adalah ketimpangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Selama ini tidak ada penelitian yang mengembangkan sektor perikanan. Padahal anggaran pemerintah banyak untuk penelitian ini. Saya yakin generasi-generasi muda penerus bangsa punya potensi yang besar dalam mengembangkan teknologi bagi Indonesia. Kita hanya perlu memberikan kesempatan, peluang dan kepercayaan bagi para peneliti kita. Teknologi seperti radar, satelit atau robot yang dapat menjaga atau memantau di perbatasan Indonesia harus terus dkembangkan agar kita dapat menyamai atau selangkah lebih maju dari negara lain. Tentu segala pelaksanaan konsep kelautan Indonesia hanya akan berjalan bila ada keinginan kuat dari semua pihak yang disepakakati secara konsisten dan berkelanjutan. Keinginan ini harus kita tumbuhkan di dalam hati kita. Kita yakini bahwa Indonesia bisa lebih baik dari sekarang jika kita ambil andil dan tidak hanya mengkritik tanpa solusi segala permasalahan yang ada di negeri ini. Jadikanlah kehidupan yang lebih baik sebagai kehendak kita agar kita senantiasa berpikir maju dan optimis untuk menggapai kehendak tersebut. Peran dan dukungan kita semua sangat berarti bagi kejayaan Indonesia. Salam Indonesia Jaya!